February 20, 2009

My Pride as a Sunny Boy

Hanya ingin berbagi kisah mengenai pengalaman mengesankan yang ayah saya dapat 2 hari kemarin. Semua orang tahu bahwa 2 hari yang lalu, menteri luar negeri AS, Hillary Clinton, datang mengunjungi Indonesia untuk memulai debut kerja dan agendanya ke Asia. Ia bertolak ke Indonesia setelah mengunjungi Jepang terlebih dahulu. Setibanya di Jakarta, menteri luar negeri AS tersebut sempat datang ke kantor jenderal ASEAN, bertemu dengan Menlu Hassan Wirajuda dan mengunjungi pembinaan asrama USAID di Gambir. Pada malam harinya, beliau dijadwalkan akan melakukan jamuan makan malam dengan 50 orang masyarakat madani Indonesia di Gedung Arsip Nasional. Dan jadwal tersebut akhirnya terpenuhi.

Yang membuat saya bersemangat untuk menulis catatan ini adalah bahwa ayah saya terpilih menjadi salah satu di antara top 50 tersebut hahahaha what a great feeling you know!! Beliau terpilih untuk mewakili masyarakat hukum Indonesia dibawah bendera IKA PERMAHI (semacam perhimpunan hukum). Kaget, senang dan bangga sudah pasti bercampur aduk. Dan beliau sempat menelpon saya hanya sekedar memberitahu berita bahagia tersebut. Beliau sendiri akhirnya datang ke Gedung Arsip Nasional sekitar pukul 7 malam. Sesi makan malam dan pidato Hillary dimulai sekitar pukul 8.30 malam.

Namun, satu hal yang sangat disesali ayah saya adalah beliau lupa untuk membawa hanphone dan kamera karena ia sendiri merasa gugup saat turun dari mobil dan beliau tidak diizinkan oleh security gedung untuk mengambil handphone dengan alasan keamanan. Ayah saya juga tidak sempat melakukan permbicaraan langsung dengan menlu AS tersebut karena ia makan malam di meja nomor 9, berjarak sekitar 11 meter dari meja makan malam Hillary. Beliau hanya sempat memberikan pertanyaan seputar masalah isu-isu demokrasi dan pluralisme dengan rincian “if you were born as an Indonesian and if you were born as a Muslim, please assured me, what advancing stroke will you take to begin your demonstrating commitment??”

Walaupun demikian, saya tetap menaruh rasa bangga terhadap ayah saya. Suatu pengalaman yang tidak mudah untuk didapat dan yang jelas, saya iri sekaliii!!! Ahhhh hahahahha I LOVE YOU, ISMET!!!

No comments:

Post a Comment