July 9, 2009

Quick Count?

Pemilu 2009 akhirnya berlangsung kemarin, 8 Juli 2009, pukul 8 pagi sampai pukul 1 siang. Seperti pada pemilu-pemilu dan pilkada-pilkada beberapa tahun belakangan ini, selalu ada penghitungan suara dengan metode Quick Count yang dilakukan oleh banyak LSM maupun media. Hasil Quick Count ini seringkali mengundang kontroversi apalagi jika pemenang pemilu atau pilkada hanya terpaut sedikit saja (0-1%) dari pesaing-pesaingnya. Seringkali Quick Count ini dijadikan alasan pembenaran pihak yang kalah bahwa terjadi kecurangan dalam penyelenggaraan maupun penghitungan suara. Untuk itu, Saya akan menjelaskan sedikit apa dan bagaimana sebenarnya metode Quick Count ini.

Menurut sumber yang Saya amati, Quick Count atau penghitungan suara cepat adalah proses pencatatan hasil perolehan suara di ribuan TPS yang dipilih secara acak. Quick Count adalah prediksi (disebut demikian karena hasilnya lebih cepat dari penghitungan manual) hasil pemilu berdasarkan fakta bukan berdasarkan opini). Karena itu, ia tidak sama dengan jajak pendapat terhadap pemilih yang baru saja mencoblos (sekarang mencontreng) atau yang biasa disebut Exit Poll.

Untuk kepentingan Quick Count ini, biasanya ribuan relawan diturunkan untuk mengamati pemilu secara langsung demi memperoleh informasi yang diperlukan. Mereka mencatat ke dalam formulir yang disediakan mengenai informasi proses pencoblosan (sekarang pencontrengan) dan penghitungan suara di TPS yang diamati, termasuk perolehan suara masing-masing kandidat dan caleg. Setelah selesai mereka akan menyampaikan temuan-temuannya ke pusat data (Data Center).

Media-media televisi pun gencar mengumandangkan penghitungan cepat ini. Trans TV melalui LP3S, Metro TV menggema dengan Quick Count Independen, TV ONE dengan menggandeng Quick Count LSI, dll. Bahkan, sore tadi TV ONE mengklaim statusnya sebagai stasiun televisi pertama yang mengumumkan bahwa pemilu presiden 2009 berlangsung hanya satu putaran saja. Hal ini disimpulkan setelah menurut penghitungan cepat LSI, pasangan SBY-Boediono mampu menggondol 60 % suara nasional dan menguasai mutlak suara di lebih dari 23 provinsi di Indonesia. Hasil yang diperoleh pasangan ini jauh melampaui perolehan Mega-Pro 27 % dan JK-Wiranto 15 %.

Namun, apakah hasil dari Quick Count ini dapat dipertanggungjawabkan secara real? Masih mengacu pada sumber, kekuatan data Quick Count sebenarnya bergantung pada bagaimana sampel itu ditarik. Karena sampel tersebut yang akan menentukan mana suara pemilih yang akan dipakai sebagai dasar estimasi hasil pemilu. Sampel yang ditarik secara benar akan memberikan landasan kuat untuk mewakili karakteristik populasi. Oleh karena itu, estimasi Quick Count akan akurat apabila mengacu pada metodologi statistik dan penarikan sampel yang ketat serta diterapkan secara konsisten di lapangan. Kekuatan Quick Count juga sangat tergantung pada identifikasi terhadap faktor-faktor yang berdampak pada distribusi suara dalam populasi suara pemilih. Apabila Pemilu berjalan lancar tanpa adanya kecurangan, akurasi Quick Count dapat disandarkan pada perbandingannya dengan hasil resmi KPU. Tetapi jika pemilu berjalan penuh kecurangan, maka hasil Quick Count dapat dikatakan kredibel meskipun hasilnya berbeda dengan hasil resmi KPU. Oleh karena itu, Quick Count biasanya diiringi dengan kegiatan lain yaitu pemantauan yang juga menggunakan metode penarikan sampel secara acak.

Dari penjelasan di atas, dapat terlihat mengapa hasil Quick Count yang dilakukan oleh beberapa pihak yang berbeda dapat menghasilkan hasil yang berbeda pula, terutama dikarenakan penarikan sampel yang berbeda. Tetapi berdasarkan pengalaman pemilu legislatif kemarin, perbedaan antara yang satu dengan yang lainnya hanya berkisar pada angka 0,1% - 1% saja (bila Quick Count dilakukan dengan standar metode yang tepat).


Untung saja KPU dan pemerintah masih mengijinkan penghitungan cepat atau Quick Count dilakukan untuk pemilu yang berlangsung hari ini. Menurut saya, hasil Quick Count ini dapat dijadikan acuan untuk menilai apakah telah terjadi kecurangan dalam pelaksanaan pemilu. Apalagi banyak sekali lembaga yang menyelenggarakan Quick Count, sehingga jika hasil pemilu dari KPU menyimpang cukup jauh dari hasil Quick Count, dapat dicurigai telah terjadi kecurangan dalam pelaksanaan pemilu. Oleh karena itu, mari kita tunggu bersama sinkronisasi hasil penghitungan manual dari KPU dan Quick Count pada pengumuman hasil pemilu presiden tahun ini. Sekian..

July 7, 2009

Satu Suara Mendukung Bangsa

Please vote JAKARTA as the host of THE NEW 7 WONDERS OF NATURE 2011 dan vote TAMAN NASIONAL PULAU KOMODO sebagai salah satu keajaiban dunia yang baru.

go to :
www.new7wonders.com

Thank you

JANGAN GOLPUT!!!!!

Presiden RI dalam Ramalan


Setelah melakukan Pemilu 2009 dan mengetahui Parpol-parpol yang lolos Parlementary Results, sebentar lagi bangsa Indonesia akan menghadapi Pemilihan Presiden Indonesia 2009. Dan belakangan banyak bermunculan Prediksi Presiden Indonesia 2009 tapi menurut saya lebih tepat disebut Ramalan Presiden Indonesia 2009. Karena penasaran saya pun membaca ramalan-ramalan tersebut. Dan ada banyak hasil Ramalan yang berbeda satu dengan yang lain. Kesimpulan saya adalah Peramal pun ternyata sering berbeda pendapat. Mari kita lihat beberapa Ramalan Calon Presiden Indonesia 2009 berikut ini :

1. Ramalan Fauzan Al-Anshari (Ketua Departemen Data dan In­formasi Majelis Mujahidin Indonesia) tentang Presiden Indonesia 2009 mengatakan bahwa Presiden Indonesia 2009 adalah seorang ulama dan kemungkinan mengarah ke Abu Bakar Ba'asyir.

2. Menurut Teori atau Ramalan Joyoboyo Konon urutan pemimpin Indonesia menuju kemakmuran adalah ”notonogoro” urutan suku kata terakhir nama mereka. ”No” untuk Soekarno, ”to” untuk Soeharto, dan ”no” kedua buat Susilo Bambang Yudhoyono. Kini giliran “go”; maka Kivlan Zen, bekas petinggi TNI, mengubah namanya menjadi Sutiyogo untuk ikut Pemilihan Presiden 2009. Ada-ada aja.

3. Ramalan Mama Laurent tentang presiden Indonesia 2009 ini saya dapatkan dalam acara Bukan Empat Mata oleh Tukul Arwana. Menurut ramalan Mama Laurent bahwa Presiden yang terpilih dalam PEMILU RI 2009 adalah dengan ciri-ciri: Lelaki, Tinggi Besar, Berpengalaman dalam memimpin. Ramalan Ini mengarah ke Presiden Indonesia saat ini yaitu Susilo Bambang Yudhoyono.

4. Ramalan Presiden Indonesia 2009 menurut Ki Joko Bodo Mengatakan bahwa Presiden Indonesia saat ini tidak akan memimpin dua kali. Tapi ki Joko Bodo tidak mengatakan siapa yang kira-kira menurutnya bisa menjadi Presiden Indonesia 2009. Kita tunggu saja gebrakan selanjutnya.

5. Masih ingat isu Nasi Basi ketika presiden SBY berkunjung ke kediaman Abah Anom? Saat itu nasi yang disajikan oleh Abah Anom berubah menjadi basi. Kemudian Abah Anom memprediksikan Ada pembusukan di dalam diri dan politiknya SBY. Makanya, makanan yang disuguhkan Abah Anom kepada SBY berubah basi semua. Apa yang dimakan itu pasti akan sesuai dengan apa yang pernah dilakukan. Mungkin sebaiknya lain kali Pak SBY jangan makan di situ, masih banyak tempat makan enak lainnya.

6.Ramalan Hardo Pusoro bahwa akan turun pemimpin yang disebut ratu adil atau satrio pingitan, ramalan ini masih ada korelasi dengan ramalan Joyoboyo yang artinya Notonegoro (Soekarno, Soeharto, Ne = Tidak! dan Go = Goro-goro) makna dari no atau ne artinya bisa mengandung makna Yudoyono naik ke dua kalinya tapi diperjalanan kepemimpinannya terputus ditengah jalan dan disimpulkan tidak dan terjadi kerusuhan (goro-goro) dulu setelah itu muncullah pemimpin dambaan rakyat yang tidak pernah diperhitungkan sebalumnya. Dia-lah Satrio Pingitan, entah siapa hanya Allah yang tau.

Siapa pun presiden yang terpilih esok, tetap harus kita hargai, hormati dan kita banggakan. Bagaimanapun juga, presiden tersebut adalah presiden pilihan rakyat, yang terpilih melalui proses demokrasi yang panjang. Jadi, kita liat saja nanti siapa yang akhirnya menjadi RI-1 & RI-2. Selamat mencontreng. I'm off for a day tomorrow and I will report the result of this election on the following day. So, waiting for my other posts..

The Lost Commuter (Negeri Singa)

Mendadak jam 4 subuh kemaren dibangunin Monic. Bangun mendadak, sempet marah-marah karena kaget, dan jalan lunglai ke kamar mandi haha. Jam 4 subuh kemaren, Monic bangunin gw cuma bilang kl ternyata dia udah beli 3 tiket penerbangan ke singapur (cahh bahasanya). Yang berangkat gw, Monic dan lamaran-nya Monic. Kesana hanya untuk satu tujuan, jemput mami check-up (no holiday yah).

Sedikit kericuhan sehabis solat subuh :

Gw : 'Tau ih orang aneh bgt deh, di sana udah ada ayah, Daffa sm si mba. Bwt apa lagi kita nyusul kesana, cm bwt jemput doang pula. Mending di rumah, besok senin tinggal kita jemput di bandara. Susah amat sih. Buang-buang uang tau ga! Di sana juga paling cm ganggu doang, berisik dan segala tetek bengek!'

Monic : 'Ya terserah lah Mil mau ikut ato ga..'

Hahahahaha ee bgt emang manusia, gw cape ngebacot cuma dibales ky gt doang lg! sial! Singkat cerita, akhirnya jam 10 pagi pergi jg gw betiga jemput emak.

Seperti dugaan gw, sampe di sini jg ga ngapa2in. Sampe bandara, langsung ke Mount Elizabeth. Si Monic udah ngajak, ga tanggung jawab bgt bwt cari tempat penginapan. Sampe jam 7 malem baru deh betiga sibuk nyari tempat bwt tidur. Hasilnya? TIDUR DI WISMA DEKET BUGIS VILLAGE!! hahahahaha tapi wismanya sangat nyaman dan tidak seperti wisma di Jakarta pada umumnya. Wew sampe gw nulis post ini, bener2 ga bisa tidur. Daritadi cm bisa keluar kamar dari lantai 3 dan memandang keluar, tapi yang dilihat ya cuma BUGIS JUNCTION doang, sampe enek bgt ngeliat C*** yang sok gaul-gaul gt.

Yah untung disini cm bentar, besok jam 1 siang balik ke Jakarta. Mau jalan keluar, belanja dan seneng-seneng, keinget ada yang lagi sakit, ga mungkin untuk gw lakuin. Walopun gitu, tetep ga nyesel soalnya kesini kan memang untuk jemput mami berobat, bukan untuk liburan. Sekarang gw ngerasa kl ini adalah malam tergoblok yang pernah gw lakuin. Terlantung-lantung tanpa ada perencanaan kedua di negeri orang..

July 6, 2009

Suramadu & JSS (Jembatan Selat Sunda), simbol kebanggaan baru Indonesia

Yeah, perlahan tapi pasti, Indonesia mulai unjuk gigi dalam pembangunan infrastruktur fisik pendukung ekonomi. Setelah Jembatan Suramadu, tahun 2025, Indonesia siap memiliki jembatan lintas pulau terpanjang kedua di dunia setelah jembatan lintas provinsi di China (35 km). Lebih lanjutnya, lihat video di bawah ini :



Jembatan Suramadu dan wilayah sekitarnya 5 tahun mendatang



more info :
www.suramadu.com

Yapp, sudah saatnya kita mampu menjadi salah satu panutan pembangunan fisik dunia. Jangan mau terus-menerus diinjak negara lain. Buktikan, Indonesia mampu bangkit dan maju dengan menggunakan tangan kita sendiri dan otak kita sendiri (JK-WIRANTO). Tancap gan..

July 3, 2009

4 acara dalam waktu 11 jam


CAPE NYONG!!

Acara pagi pertama adalah rutinitas mengantar nyokap check-up ke dokter (harus, kan jarang nemenin selama di jogja). Bisa dibilang kegiatan ini paling menyita waktu, hampir 5 jam lebih nunggu ambil darah dan ct scan aja. Hasilnya cukup positif sih, semua hasil check-up bagus. Cuma dokter bilang kl nyokap banyak pikiran, entah apa yang dipikirin hehe.

Menyusul acara kedua nemenin si adek, Daffa, ikut kompetisi drum di Kuningan. Kompetisinya emang khusus anak di bawah usia 10 tahun. Lumayan punya sodara yang bisa main musik (paling ga, ada yang bisa dibanggain soalnya gw ga bisa main apa-apa haha). Semoga menang ya dek, traktir gw nanti.

Acara ketiga yang udah gw tunggu dari kapan tau adalah tunangan Monic. Walopun hampir dibatalin gara2 insiden di rumah rabu malem, tapi akhirnya acara jalan juga. Namanya baru lamaran, 2 pihak cuma saling memperkenalkan keluarga masing-masing dan yang paling seru dari acara-acara sepereti ini ya makan enak hhe.

Wow acara terakhir hari ini yaitu coming to my besties birthday, Lancuiiiii. Sebenernya ini bukan acara Lancuiii doang, soalnya ada Intan (temen kampus Lancuiii) yang ulang taun juga. Intan kenal sm gw, jadinya gw diundang deh hehe. Temu kangen 6 bulan ga ketemu ya lan!? haha. Hal pertama yang gw lakukan adalah mengomentari rambut baru si cuii yang poll abis pokonya, tp tetep "KYUT" (perhatikan capslock). Emang dasar sifat betawi Lancuiii ga ilang-ilang, selama acara dia tetep aja ngeluarin kata-kata khas macem 'yaeklah..santai aja coiii.. kyut..yak yak yak..dan masih banyak lagi hahaha'. Makan, foto, dan ngecengin orang adalah suatu hal yang ga bisa dihilangkan kl ketemu nih anak. Yang paling seru, gw dapet first cake dari Lancuii lho!? hahaha thanks lan, buruan upload fotonya.

Yaa seperti itulah gambaran singkat kegiatan kemarin. Cape emang, tapi semuanya terbayar dengan kepuasan batin. Cao yak (Betawi Cuii)..

July 2, 2009

This Month..

Juli 2009, kabar baiknya adalah bulan libur, ga SP (semoga saja dan alhamdulillah), pulang ke Jakarta, kumpul keluarga serta kolega dan cari magang kerja di Jogja hha. Hari pertama di rumah lumayan nyaman, maklum udah 6 bulan ga pulang. suasana kamar sama sekali ga berubah dari 6 bulan lalu, cuma sprei sm gorden tiap minggu diganti. Masuk hari kedua, rencana pergi sm Manto, Rama. Yahhh not bad lah seru juga walopun ga jelas muter-muter di Bogor nyari pintu masuk kebun raya hampir sejam lebih. Time goes on, jam 8 malem akhirnya nonton ice age 3 jg di Gading (no 3d).

Kabar buruknya adalah selama nonton ada kejadian di rumah, yang bisa dibilang cukup mengagetkan karena hampir merenggut nyawa. Sebenernya gw udah dapet kabar 10 menit sebelum nonton ice age 3 selesai. Tapi akhirnya gw tetep ga mau panik dan tenang, karena lewat kejadian yang sama tahun lalu udah bisa diambil pelajaran kl menghadapi situasi ky gt harus tetep tenang dan jangan panik (tapi tetep aja pas sampe depan pager rumah nangis hhe). Pada intinya sekarang orang yang terlibat langsung dalam kejadian di rumah kemaren malam harus pergi berobat kembali. Kondisi masih lemah dan seperti orang yang sakit pada umumnya. Syukur, progress 8 jam belakangan ini cenderung positif. Anak yang baik selalu mendoakan yang pasti. Yaaa semoga saja, ada usaha, ada jalan untuk menang..

Holiday season (coming soon) : Bandung, Surabaya with kompatriot Rama and Bray haha dan dadakan lainnya hha

June 5, 2009

Iseng-iseng AMBALAT

Hubungan Indonesia dan Malaysia pada akhirnya mengalami titik terendah, setelah dibukanya kembali hubungan diplomatik yang pernah terputus selama 5 tahun pada tahun 1967. Pada tahun 60-an, slogan GANYANG MALAYSIA adalah slogan yang sangat popular bagi bangsa Indonesia ketika itu. Dan slogan ini muncul kembali di seantero Indonesia, ketika Malaysia mendeklarasikan klaim sepihak terhadap Ambalat, berdasar peta yang dibuatnya sendiri pada tahun 1979.

Para politikus maupun para ahli Hukum internasional menyatakan, bahwa Malaysia terlalu ‘percaya diri’ karena telah berhasil ‘mencaplok’ pula Sipadan dan Ligitan. Padahal kasus Ambalat sangat berbeda dengan kasus Sipadan dan Ligitan. Keberadaan Malaysia secara terus menerus mengelola (defacto) Sipadan dan Ligitan serta kemampuan mereka mengamankan ekologi kedua pulau tersebut, menjadi pertimbangan Mahkamah Internasional memberikan kepemilikan kedua pulau tersebut kepada Malaysia.

Terhadap kasus Ambalat, kejadiannya sangat berbeda. Indonesia telah secara terus menerus mengklaim wilayah tersebut sejak zaman penjajah Belanda. Indonesia adalah Negara Kepulauan (archipelagic state) Deklarasi Negara Kepulauan ini telah dimulai ketika diterbitkan Deklarasi Djuanda tahun 1957, lalu diikuti Prp No. 4/1960 tentang Perairan Indonesia. Deklarasi Negara Kepulauan ini juga telah disahkan oleh The United Nations Convention on the Law of the Sea (UNCLOS) tahun 1982 Bagian IV. Isi deklarasi UNCLOS 1982 antara lain ‘di antara pulau-pulau Indonesia tidak ada laut bebas, dan sebagai Negara Kepulauan, Indonesia boleh menarik garis pangkal (baselines) dari titik-titik terluar pulau-pulau terluar. Malaysia bukanlah negara kepulauan, namun sebagai negara pantai biasa yang hanya boleh memakai garis pangkal biasa (normal baselines) atau garis pangkal lurus (straight baselines) jika syarat-syarat tertentu dipenuhi. Oleh karena itu, Malaysia seharusnya tidak menyentuh Ambalat, karena Malaysia hanya bisa menarik baselines dari Negara Bagian Sabah, bukan dari pulau Sipadan dan Ligitan. Jika Malaysia berargumentasi ‘tiap pulau berhak mempunyai laut territorial, zona ekonomi eksklusif dan landas kontinennya sendiri’ , maka menurut UNCLOS pasal 121, hal itu dapat dibenarkan. Namun rezim penetapan batas landas kontinen mempunyai specific rule yang membuktikan keberadaan pulau-pulau yang relatively small, socially and economically insignificant tidak akan dianggap sebagai special circumtation dalam penentuan garis batas landas kontinen. Beberapa yurisprudensi hukum internasional telah membuktikan dipakainya doktrin itu (Melda Kamil Ariadno).

Kasus Ambalat memang merupakan ujian berat bagi Indonesia dalam hubungannya dengan Malaysia, negara serumpun yang selalu ‘berulah’. Kaya dan didukung oleh negara persemakmuran (commonwealth), membuat Malaysia terlalu percaya diri. Kasus TKI illegal, yang menurut ukuran moral Indonesia sangat memalukan, karena Malaysia dinilai sadis, ringan tangan dan tak berperikemanusiaan serta pencurian kayu (illegal logging) oleh cukong-cukong mereka, adalah contoh nyata bahwa Malaysia sebenarnya ‘bukanlah negara jiran yang baik’.

Damai atau Perang
Malaysia mempunyai segala-galanya, uang, diplomasi dan militer yang cukup tangguh. Kapanpun mereka butuh peralatan militer, mereka bisa membelinya secara cash and carry, baik melalui pasaran resmi maupun gelap (ingat: Malaysia senang dengan pemutihan illegal logging). Dari sisi diplomasi, Malaysia telah membuktikan dirinya ‘mampu merebut pulau Sipadan dan Ligitan’ dari tangan Indonesia. Dari sisi militer, Malaysia mempunyai kuantitas dan kualitas di atas rata-rata yang dipunyai Indonesia. Di samping itu, sebagai anggota negara persemakmuran (commonwealth), Malaysia kemungkinan akan mendapat bantuan militer dari para anggota negara persemakmuran, karena di antara mereka ada suatu traktat kerjasama militer, jika terjadi serangan kepada salah satu anggotanya.

Indonesia sudah berulangkali meminta Malaysia untuk merundingkan batas landas kontinen antar kedua negara, namun Malaysia tidak pernah menanggapinya secara serius. Tawaran Indonesia tersebut diajukan karena Malaysia telah membuat peta sepihak yang dibuat tahun 1979, yang jelas-jelas menyalahi hukum internasional. Bisa jadi, diamnya Malaysia adalah menunggu saat yang tepat untuk mengajukan klaim atas Ambalat, setelah pulau Sipadan dan Ligitan ‘direbut’. Sebagaimana dijelaskan dalam awal tulisan ini, UNCLOS sendiri ‘membenarkan’ klaim tersebut, walaupun masih harus dibarengi dengan beberapa persyaratan. Rasa percaya diri yang tinggi atas kemenangan klaim Sipadan dan Ligitan, membuat Malaysia mabuk kepayang, dan terkesan rakus. Perdana Menteri, Wakil Perdana Menteri maupun Menteri Luar Negeri Malaysia mempunyai andil besar dalam ragka pencaplokan Ambalat. Mereka bertiga secara bersama-sama selalu menekankan bahwa mempertahankan kedaulatan territorial Malaysia adalah sangat penting, dan kehadiran Menlu Malaysia ke Jakarta 9-10 Maret 2005 bukan untuk bernegoisasi. Ini artinya mereka tak menghendaki jalan diplomasi (baca: damai).

Sebaliknya Indonesia, dengan bukti-bukti yang sangat kuat tak akan mungkin mundur selangkah pun untuk mempertahankan Ambalat. Prof. Dimyathi Hartono, pakar hukum internasional menyatakan bahwa secara yuridis, Indonesia, kali ini lebih kuat kedudukannya, dibandingkan ketika bersengketa terhadap pulau Sipadan dan Ligitan. Prof. Hasyim Jalal menyatakan bahwa blok Ambalat dan Ambalat Timur yang diklaim Malaysia merupakan kelanjutan alamiah dari daratan Kalimantan Timur. Antara Sabah Malaysia dengan kedua blok tersebut terdapat laut dalam yang tak mungkin bisa dikatakan bahwa kedua blok itu kelanjutan alamiah Sabah. Sedangkan kelanjutan alamiah dari daratan merupakan kewenangan negara atas wilayah laut yang tercantum dalam Konvensi Hukum Laut Internasional tahun 1982. Dengan demikian, Indonesia mempunyai posisi yuridis yang sangat kuat, dan bila Malaysia tetap ngotot, maka jalan tengah yang paling baik adalah ke Mahkamah Internasional Sikap Malaysia yang terkesan arogan, baik mengenai TKI, illegal logging, maupun klaim Ambalat memicu emosi bangsa Indonesia, sehingga sejarah ganyang Malaysia yang terjadi pada tahun 1963, terulang lagi. TNI pun sudah siap untuk mempertahankan kesatuan NKRI. Bila terjadi perang, Malaysia harus berpikir panjang. Indonesia cukup kenyang mengalaminya, yaitu selama 350 tahun, walaupun menurut data, Malaysia mempunyai peralatan perang cukup canggih dengan kuantita yang sangat signifikan. Perang tidak akan dapat diselesaikan dalam waktu singkat, bisa sehari, namun juga bisa berpuluh tahun bahwa ratusan tahun. Dalam hal perang gerilya, hanya ada dua negara di dunia yang ahli dalam bidang itu, yaitu Indonesia dan Vietnam. Namun yang jelas, perang pasti akan merugikan keduanya, baik dari segi materi, psikologi, maupun moral kedua bangsa. Oleh karena itu, baik Malaysia maupun Indonesia harus mengedepankan upaya damai, dan upaya damai bukan berarti mengalah. Damai dalam arti keduanya harus mengerti benar tentang posisi masing-masing, baik dari segi yuridis (hukum internasional) maupun moral Islam.
Adapun hikmah yang dapat dipetik terhadap peristiwa berurutan berkaitan dengan sikap arogansi Malaysia adalah, bahwa bangsa Indonesia telah jatuh ‘marwahnya’ di mata internasional, khususnya di bidang ekonomi dan pertahanan nasional, di samping korupsi yang semakin merajalela. Dengan dasar itu, Malaysia dengan sangat berani menantang Indonesia, apalagi setelah memperoleh kemenangan atas Sipadan dan Ligitan. Oleh karena itu, Indonesia harus segera memprioritaskan, baik jangka pendek, menengah atau panjang memperkuat pertahanan nasional, dengan cara memperbaharui persenjataan TNI. Anggaran pertahanan yang semula sangat kecil, harus segera diperbesar, mengingat luasnya cakupan area yang harus diamankan dan dipertahankan.

Artikel ini telah dimuat di harian PELITA

March 17, 2009

Yess....

Akhirnya bergabung juga dengan EQ. Horeee.....

March 2, 2009

Failed in IMAGAMA

Seminggu kemarin tepat pengumuman IMAGAMA keluar dan hasilnya.....Saya gagal menjadi salah satu anggota pengurus tahun ini.

Selamat untuk Vito, Gery, Nike dan Tante yang lolos seleksi.

Wish me luck in EQ and BEM this month. Thank You....

February 20, 2009

My Pride as a Sunny Boy

Hanya ingin berbagi kisah mengenai pengalaman mengesankan yang ayah saya dapat 2 hari kemarin. Semua orang tahu bahwa 2 hari yang lalu, menteri luar negeri AS, Hillary Clinton, datang mengunjungi Indonesia untuk memulai debut kerja dan agendanya ke Asia. Ia bertolak ke Indonesia setelah mengunjungi Jepang terlebih dahulu. Setibanya di Jakarta, menteri luar negeri AS tersebut sempat datang ke kantor jenderal ASEAN, bertemu dengan Menlu Hassan Wirajuda dan mengunjungi pembinaan asrama USAID di Gambir. Pada malam harinya, beliau dijadwalkan akan melakukan jamuan makan malam dengan 50 orang masyarakat madani Indonesia di Gedung Arsip Nasional. Dan jadwal tersebut akhirnya terpenuhi.

Yang membuat saya bersemangat untuk menulis catatan ini adalah bahwa ayah saya terpilih menjadi salah satu di antara top 50 tersebut hahahaha what a great feeling you know!! Beliau terpilih untuk mewakili masyarakat hukum Indonesia dibawah bendera IKA PERMAHI (semacam perhimpunan hukum). Kaget, senang dan bangga sudah pasti bercampur aduk. Dan beliau sempat menelpon saya hanya sekedar memberitahu berita bahagia tersebut. Beliau sendiri akhirnya datang ke Gedung Arsip Nasional sekitar pukul 7 malam. Sesi makan malam dan pidato Hillary dimulai sekitar pukul 8.30 malam.

Namun, satu hal yang sangat disesali ayah saya adalah beliau lupa untuk membawa hanphone dan kamera karena ia sendiri merasa gugup saat turun dari mobil dan beliau tidak diizinkan oleh security gedung untuk mengambil handphone dengan alasan keamanan. Ayah saya juga tidak sempat melakukan permbicaraan langsung dengan menlu AS tersebut karena ia makan malam di meja nomor 9, berjarak sekitar 11 meter dari meja makan malam Hillary. Beliau hanya sempat memberikan pertanyaan seputar masalah isu-isu demokrasi dan pluralisme dengan rincian “if you were born as an Indonesian and if you were born as a Muslim, please assured me, what advancing stroke will you take to begin your demonstrating commitment??”

Walaupun demikian, saya tetap menaruh rasa bangga terhadap ayah saya. Suatu pengalaman yang tidak mudah untuk didapat dan yang jelas, saya iri sekaliii!!! Ahhhh hahahahha I LOVE YOU, ISMET!!!

February 18, 2009

Do Things Right

Hari ini penuh dengan rencana matang kelas B. Untuk pertama kali setelah 3 minggu tidak bertemu akhirnya anak-anak kelas B bias ikut jalan bareng, full team 14 orang!! Hha. Rencana awal sebetulnya bali trip, tapi terhubung dengan banyak gangguan akademik dan buruknya cuaca, akhirnya rencana tersebut gagal terlaksana. Opsi yang muncul hanya sekedar mengelilingi Jogja dengan tujuan pantai wonosari. Sampai pada hari-H, seluruh kepala berkumpul jam 5.30 pagi di kosan salah satu anggota, Ardhy (dia juga sempet ngeluh krn kosannya selalu jadi base camp bwt ngumpul haha). Meskipun banyak yg ngaret, at least jam 7 pagi kita semua udah pada jalan dengan formasi motor: gw-asthari, wulan-nike, ardhy-inta, vito-lia, gery-kukuh, sisca-agung, hafiz-tita.

Selama perjalanan banyak hal-hal lucu terjadi. Dimulai dari salah jalan, yang harusnya ke timur malah ke selatan, nontonin sisca-agung pacaran di motor, ngeliat nike tidur di motor kukuh pagi-pagi, smp ulah gw yang melambai-lambaikan tangan ke setiap petani yang dilewatin sambil teriak, “halo bu semangat ya” dan petani tersebut merespon dengan tersenyum dan melambaikan tangan pula haha.

Perjalanan dilalui selama kurang lebih 1,5 jam dan kita sampai kira-kira jam 11 siang. Pantai pertama yang dikunjungi adalah kukup. Masuk area pantai, semua gila loncat-loncat, foto-foto, ngumpet pacaran ke atas bukit dll. Tapi sayang ga ada yang berani pk hot pants haha alesannya takut item!! Krn cuaca panas bgt, akhirnya kita neduh di bawah karang ‘bocor’. Disini mulai keliatan aura-aura pacaran gw-asthari, sisca-agung, ardhy-inta, hafiz-tita, trio homo (vito-kukuh-gery) dan trio lesbi (wulan-lia-nike) hahahahaha. Tapi tapi, semua seruuuu…….

Destinasi kedua adalah pantai sundak. Pantainya emang bagus, tp akses jalan sama sekali ga mendukung sebagai tempat wisata hahaha. Jalanan masih batu campur aspal. Sampe-sampe ada yang bilang ‘kl pantainya ga sepadan dengan pengorbanan motornya’ haha. Masuk daerah pasir, banyak yang cape dan akhirnya pada tidur di pos istirahat, kira-kira 15 meter di atas permukaan laut waw!! Tp ada jg yang pacaran di balik batu smp perutnya nyeplak ky ham pas difoto haha dan ardhy-inta yang hobi bgt ngitungin panjang-lebar pantai ini hahahahhaha. Sambil menunggu panas reda, akhirnya semua pada makan sm minum dl di warung makan. Sekalian sisca dan asthari ganti celana pendek untuk siap-siap jalan ke pantai terakhir (lupa namanya haha krakal kl ga salah) dan gw terpaksa beli bensin oplosan krn takut keabisan bensin di jalan.

Singkatnya sampe di pantai ketiga, jalanan yang dilalui juga parah bgt!! Batu semua hahahha. Tapi berhasil juga koq masuk ke dalem. Dan pantai ini bener2 indah bgt, pasir putih, batuan halus dan semua panorama pantainya perfect!! Kegilaan dimulai dengan vito yang masuk sambil dikubur di dalem pasir dan belaga2 sok buta, asthari dipaksa nyelem ke laut, sisca dilelepin dan tragedy celana agung berontak yang sempet bikin heboh hahahha. Gery, nike, inta, tita, wulan, lia bisa dibilang payah krn ga berani masuk air hha.

Seneng-seneng udah, foto-foto jg udah. Akhirnya kita pulang jam 6 sore. Tp sebelum pulang, yang cwe kasian bgt harus jalan jauh dr pantai ke jalan raya krn akses jalan pantai rusak berat, jd ga memungkinkan bwt dibonceng naik motor. Jam 6.30 sore kita bilas badan dl di rumah penduduk. Setelah selesai, perjalanan berlanjut. Baru 15 menit jalan, hujan turun deras dan akhirnya kita meneduh walopun semua baju basah kuyup!! Hha. Gw kasian aja sm wulan, dia cwe, bw motor dan harus bonceng nike jg. Perjalanan pulang-pergi ditempuh sejauh 140 km!! Dalam kondisi gelap dan berhutan, kita akhirnya sepakat jalan konvoi pelan-pelan. Saking takutnya, gw sm wulan sempet lomba baca ayat kursi yang banyak hahaha. Akhirnya kita masuk ke jogja sekitar jam 10 malem. Perjalanan pulang agak lama krn kita jalan pelan-pelan dan sempet mampir makan malem jg. Sampe di kosan cape semua, leher, tangan, kaki semua berat bgt!! Tp semua seruuuu dan semua itu dijalanin dengan rasa senang tanpa egoisme satu pihak. Jd selesai perjalanan td, ga ada yang ngerasa nyesel, marah-marah, nuntut ganti kebotakan ban krn rusak, ganti oli, ngeluh ini-itu dll. Walopun harus jalan sejauh itu dan naik-turun gunung dengan motor bebek vario..